Minggu, 24 Januari 2016

Reviw Laptop Lenovo G400-5010 Dual Core Pentium 2020M

Laptop Lenovo serie G400 mengeluarkan banyak macam spesifikasinya, ada yang menggunakan prosesor Intel Celeron, Intel Pentium Dual Core, dan ada yang AMD. Namun pada kali ini saya akan memberikan sedikit reviw tentang Laptop Lenovo G400-5010 Dual Core Pentium 2020M.
Secara singkat, spesifikasi Lenovo G400-5010 Dual Core Pentium 2020M adalah sebagai berikut:

·         Prosesor: Intel Dual Core Pentium 2020M 2.4GHz (Prosesor terbaru dari Intel )
·         Chipset: Intel
·         Memori RAM: 2GB DDR3 PC10600
·         VGA: AMD HD8570 2GB (Seri terbaru VGA AMD)
·         Ukuran layar: 14″ HD
·         Resolusi layar: 720p (1366 x 768)
·         Hard Disk: 500GB SATA
·         Optical Drive: DVD-RW
·         Koneksi: Integrated 802.11bgn , 10/100Mbps LAN,
·         Port: ada 3 port USB, 2 x USB 3.0 dan 1 x USB 2.0, Slot Card Reader , port HDMI , Mic-in X 1, Headphone X 1, VGA, LAN
·         Kamera: 1MP
·         Sound: Stereo speakers with Dolby Advanced Audio
·         Sistem operasi: DOS
·         Bonus: Tas
Garansi: 1 tahun garansi oleh “LENOVO INDONESIA”

Laptop Lenovo G400-5010 Dual Core Pentium 2020M ini memiliki dimensi 349 x 235 x 33.4 mm dan berat 2.2 kgs atau 4.85 lbs. Secara sekilas, Laptop Lenovo G400 ini memiliki spesifikasi prosesor Dual Core, RAM 2GB DDR3, dan sudah menggunakan AMD ATI Radeon HD8570M dengan memory dedicated 2GB, ini merupakan seri VGA terbaru dari AMD. Selain itu Laptop Lenovo G400-5010 Dual Core Pentium 2020M ini memiliki kecepatan prosesor di atas 2Ghz atau tepatnya 2,4Ghz. Leptop ini dibandrol dengan harga 4 jutaan, ini merupakan harga yang termasuk cukup murah dengan spesifikasi yang tadi disebutkan.
Namun leptop ini hanya menggunakan prosesor Dual Core, sedangkan sekarang Intel sudah mengeluarkan Core i, yang berarti prosesor leptop ini masih rendah.
Meski di spesifikasi tertulis Laptop Lenovo G400 ini menggunakan VGA AMD HD8570 2GB dedicated, tapi sebenarnya dalam penggunaannya ternyata VGA nya dikombinasi dengan VGA Intel HD Graphic. Tanpa menginstal driver VGA Intel HD Graphic, driver AMD Radeon HD 8570M tidak akan berjalan.
Ram yang digunakan pada leptop ini RAM 2GB DDR3, dan Harddisk 500GB, memang standar untuk saat ini, banyak leptop yang hanya memiliki RAM 2GB dan Harddisk 500GB. Ini dapat ditambah apabila masih merasa kurang untuk para pecinta Game atau Gamers, dapat dilihat cara penambahannya disini.
Battery yang digunakan memiliki 6-cell battery dan Up to 5 jam (tergantung penggunaan).
USB 3.0
Pada leptop ini terdapat 2 USB 3.0 yang dapat mentransfer data lebih cepat ketimbang USB 2.0. Tetapi yang masih cinta dengan USB 2.0 tak perlu khawatir, terdapat 1 USB 2.0 yang berada disamping charger.
USB 2.0

Slot Card Reader



komponen-komponen

,,, → Reviw Laptop Lenovo G400-5010 Dual Core Pentium 2020M

cara membuka casing leptop lenovo G400 agar dapat dibersihkan & dapat Upgrade RAM & Harddisk



Slamat Pagi, Siang dan Malam. hehe
Pada kali ini saya akan membahas sedikit bagaimana cara membuka Laptop Lenovo G400-5010 Dual Core Pentium 2020M agar dapat upgrade RAM maupun Harddisk serta kita dapat membersihkan bagian/komponen-komponen yang kotor. Langsung saja ke TKP,


Yang pertama buka battry, sebelum itu lihatlah terdapat dua gembok pengunci battery yang berada di kanan dan di kiri. Geser gembok pengunci dan tarik/cabut battry.

Setelah battery di lepas, terdapat 2 baut yang masih terpasang, buka baut tersebut.
Tekan dan dorong kebawah casing leptop agar dapat dibuka.
Sekarang kita dapat melihat komponen-komponen, terdapat RAM, Harddisk, FAN, Dll masih banyak lagi.
Bersihkan dengan menggunakan kuas. Jangan dicuci yak...
Jika kita ingin menambah RAM ataupun Harddisk kita dapat melepas bagian tersebut. Terdapat 2 Slot RAM pada leptop ini, jika ingin menambahnya cukup membeli 1 kepingan RAM dan dapat langsung dipasang.


begitu cara membuka casing leptop lenovo G400

,,, → cara membuka casing leptop lenovo G400 agar dapat dibersihkan & dapat Upgrade RAM & Harddisk

Selasa, 19 Januari 2016

Kisah CINTA Rama dan Sinta

Alkisah  di sebelah utara Sungai Gangga berdiri sebuah Kerajaan Kosala, dengan ibukotanya Ayodhya. Bertindak sebagai raja adalah Prabu Dasarata yang memiliki tiga permaisuri, yaitu: KosalyaKekayi, dan Sumitra.

Istana dipenuhi orang-orang bijak serta luhur perbuatannya. Prabu Dasarata sendiri memang cakap karena ia mahir akan segala ilmu filsafat agama. Tak mengherankan di tangan Prabu Dasarata, Kerajaan Kosala mengalami kejayaan dan disegani oleh kerajaan-kerajaan lain di seluruh dunia.

Namun dia bersedih karena tidak kunjung diberikan keturunan. Karena itulah ia menyelenggarakan ritual agar segera dikarunia anak. Semua perlengkapan upacara sudah disediakan untuk mengundang para Dewa. Sang Maha Pendeta membacakan mantra untuk menghadirkan Bhatara Siwa dalam bentuk api suci

Sesaji yang dipersembahkan dalam ritual tersebut, dalam bentuk santapan yang nikmat rasa serta baunya. Setelah ritual selesai, sesaji diserahkan Maha Pendeta pada para permaisuri raja untuk disantap. Tak lama berselang, para permaisuri kesayangan Prabu Dasarata melahirkan putera.

Dari permaisuri Dewi Kosalya lahirlah putra sulung, Sang Rama, yang konon merupakan penjelmaan Dewa Wisnu. Dari Dewi Kekayi lahir Bharata yang terkenal sakti mandraguna, sedangkan Dewi Sumitra melahirkan dua orang putra bernama Lakshmana dan Satrugna.

Empat putra raja itu diberi pelajaran panah memanah oleh Bagawan Wasista dalam waktu tidak lama. Akhirnya mereka semuanya menjadi pintar dan cekatan tentang ilmu memanah.

Pada suatu hari, Resi Wiswamitra meminta bantuan Sang Rama untuk melindungi pertapaan di tengah hutan dari gangguan para raksasa. Setelah berunding dengan Prabu Dasarata, Resi Wiswamitra dan Sang Rama berangkat ke tengah hutan diiringi adik lain ibu, Lakshmana. Selama perjalanannya, Sang Rama dan Lakshmana diberi ilmu kerohanian dari Resi Wiswamitra.

Di lingkungan  pertapaan Rama dan Lakshmana tak henti-hentinya membunuh para raksasa yang mengganggu upacara para Resi. Ketika mereka melewati Mithila, Sang Rama mengikuti sayembara yang diadakan Prabu Janaka. Ia berhasil memenangkan sayembara dan berhak meminang Dewi Sinta, puteri Prabu Janaka. Dengan membawa Dewi Sinta, Rama dan Lakshmana kembali pulang ke Ayodhya.

Prabu Dasarata yang sudah tua, ingin menyerahkan tahta kepada Rama. Atas permohonan Dewi Kekayi, Sang Prabu dengan berat hati menyerahkan tahta kepada Bharata. Sedangkan Rama dipaksa meninggalkan kerajaan selama 14 tahun.

Walau ibunya dengki pada Rama, tapi Bharata sangat baik hati. Ia justru menginginkan Rama sebagai penerus tahta, namun Rama menolak dan menginginkan hidup di hutan bersama istrinya dan Lakshmana. Akhirnya Bharata memerintah Kerajaan Kosala atas nama Sang Rama.

Dalam masa pengasingannya di hutan, Rama dan Lakshmana bertemu dengan berbagai raksasa, termasuk raksasa wanita Surpanaka yang ingin menikahi Rama dan Lakshmana. Namun keduanya menolak sehingga terjadilah pertempuran. Hidung Surpanaka terluka oleh pedang Lakshmana.

Surpanaka mengadu kepada saudaranya Rahwana bahwa ia dianiyaya. Rahwana menjadi marah dan berniat membalas dendam. Ia menuju ke tempat Rama dan Lakshmana. Melihat kecantikan Sinta, Rahwana tergiur untuk menjadikannya istri.

Rahwana kemudian merencanakan suatu tipu muslihat untuk menculik Sinta. Ia memerintahkan raksasa Marica  mengubah diri menjadi kijang keemasan dan melintas di depan Rama dan Sinta. Melihat kijang rupawan itu, Sinta meminta Rama menangkapnya dan memberikannya kepadanya.

Namun karena tak kunjung kembali, Lakshama yang menunggu Sinta berniat mencari Rama. Untuk melindungi Sinta, sebelum pergi Lakshama membuat lingkaran dimana Shinta tak boleh mengeluarkan anggota badan sedikitpun dari lingkaran itu.

Benar juga Rahwana tak berhasil menculik Sinta karena terhalang oleh lingkaran itu. Tapi Rahwana tak kehilangan akal. Ia  menyamar sebagai brahmana yang mencari sedekah. Melihat brahmana menghampirinya, Sinta mengulurkan tangan keluar dari lingkaran untuk memberikan sedekah. Padaha saat itulah Rahwana berhasil mengeluarkan Sinta dari lingkaran dan membawanya ke Alengka.

Burung Jatayu yang berusaha menghalangi, tewas oleh senjata Rahwana. Sebelum menghembuskan nafasnya yang terakhir, Jatayu masih sempat mengabarkan nasib Sinta kepada Rama dan Laksmana. Kebetulan saat itu mereka berhasil membunuh Marica yang mengelabuhi mereka dengan menjadi kijang jadi-jadian. Tapi ketika mereka sampai di lokasi Sinta sudah tak ada.

Dalam mencari Sinta, Rama dan Laksamana berjumpa Raja Kera bernama Sugriwa  dan Hanuman.  Mereka mengikat persahabatan dalam suka dan duka. Dengan bantuan Rama, Sugriwa dapat merebut kembali Kerajaan Kiskenda dari kakaknya yang lalim, Subali.  Sebagai balas jasa Sugriwa membantu Rama untuk mendapatkan kembali Shinta dengan bantuan Hanuman dan pasukan keranya. Mereka juga didukung pasukan yang dipimpin Anggada, anak Subali.


Untuk mencapai Kerajaan Alengka yang dipimpin Rahwana, Sugriwa membangun jembatan Situbanda. Dengan adanya jembatan itu, tentara Sugriwa yang dibantu Hanuman dengan ribuan pasukan keranya (wanara), dapat menyeberangi Alengka.

Terjadilah pertempuran hebat antara Pasukan kera Sugriwa dan pasukan raksasa Rahwana. Saat pertempuran tengah berlangsung, Hanuman berhasil menyusup ke istana dimana Dewi Sinta ditawan. Meski sempat tertangkap, ia berhasil meloloskan diri dan kemudian membakar ibukota Alengka.

Rahwana yang tahu kerajaannya diserbu, mengutus para sekutunya termasuk puteranya –Indrajit – untuk menggempur Rama. Nasihat Wibisana (adiknya) diabaikan dan ia malah diusir. Akhirnya Wibisana memihak Rama.  Walau memiliki senjata sakti nagapasa, Indrajit gugur di tangan Lakshmana.

Setelah sekutu dan para patihnya gugur satu persatu, Rahwana tampil ke muka dan bertarung dengan Rama. Dengan senjata panah Brahmāstra yang sakti, Rama berhasil menewaskan Rahwana. Setelah Rawana gugur, tahta Kerajaan Alengka diserahkan kepada Wibisana

Rama, Sinta, dan Lakshmana pulang ke Ayodhya dengan selamat. Ketika sampai di Ayodhya, Bharata menyambut mereka dengan takzim dan menyerahkan tahta kepada Rama. Hanuman menyerahkan dirinya bulat-bulat untuk mengabdi kepada Rama.

Yang menjadi masalah, rakyat meragukan kesucian Sinta selama diculik Rahwana. Rama membelanya habis-habisan. Tapi Sinta tak ingin terus-terusan menjadi tertuduh. Ia pun melakukan upacara bakar diri untuk membuktikan kesuciannya. Atas pertolongan Dewa Api, Dewi Sinta tak luka sedikitpun oleh api. Rakyat Ayodhya akhirnya tak meragukan lagi kesucian Dewi Sinta dan menerimanya sebagai Permaisuri Rama.


Kemudian Dewi Sita tinggal di pertapaan Rsi Walmiki dan melahirkan Kusa dan Lawa. Mereka kemudian kembali ke istana Sang Rama pada saat upacara Aswamedha. Pada saat itulah mereka menyanyikan Ramayana yang digubah oleh Rsi Walmiki.


>ceritapopuler.com/2014/08/ramayana-kisah-cinta-rama-dan-sinta.html<
,,, → Kisah CINTA Rama dan Sinta

Yang Dilakukan Abu Nawas Ketika Istrinya Digoda

Memiliki istri adalah ujian. Jika istri kita cantik, maka letak ujiannya ada pada bagaimana menasihatinya agar senantiasa menjaga kecantikan itu dari fitnah. Jika tak bisa disebut cantik, maka tugas seorang suami adalah menasihatinya agar senantiasa bersabar dan mencintainya dengan tulus, bahwa Allah Ta’ala tak melihat fisik, melainkan apa yang ada dalam hati.
Abu Nawas, sebagaimana dikisahkan oleh KH Ma’ruf Islamuddin, memiliki istri yang amat cantik. Ia adalah kembang desa. Karenanya, berhasil mempersuntingnya adalah karunia sekaligus ujian. Karunia sebab tak semua lelaki sekelasnya mendapatkan istri secantik itu, dan ujian sebab ia harus menghadapi makar dan godaan laki-laki mata keranjang di kampungnya.
Benar saja, setelah menikah dengan Abu Nawas beberapa bulan, istrinya pulang dari pasar seraya menekuk wajah. Murung. Sang suami pun mendekatinya seraya bertanya, “Apa yang terjadi, Dinda? Mengapa wajahmu sekecut itu?” Sang istri pun mengisahkan apa yang dialaminya. Katanya, di mana pun ia berada, selalu saja ada laki-laki yang menggodanya; saat pergi belanja ke pasar, silaturahim, ataupun keperluan di tempat lainnya. Mendengar penuturan istrinya, Abu Nawas tak menjawab. Selepas memberikan perhatian secukupnya, Abu Nawas segera undur diri.
Rupanya, Abu Nawas menemukan solusi untuk mengatasi laki-laki yang menggoda istrinya. Ia pun pergi ke pasar untuk membeli ubi-ubian dan bahan makanan lainnya. Usai berbelanja, Abu Nawas pun langsung mempersiapkan undangan sembari memasak hidangan. Ia mengundang semua laki-laki di kampungnya.
Sebab yang mengundang adalah Abu Nawas, dan di rumahnya ada sosok wanita yang cantik, laki-laki di kampungnya pun berbondong-bondong menghadiri undangan. Sesampainya di rumah Abu Nawas, dihidangkanlah makanan dari ubia-ubian yang telah diberi pewarna; merah, hitam, coklat, putih, dan sebagainya.
Tak perlu waktu lama, para tamu pun langsung menikmati hidangan dengan antusias. Mereka juga berhasrat menikmati makanan dengan warna yang berbeda. Ternyata, dari banyak warna itu, rasanya sama saja. Hingga, mereka saling berbisik menanyakan rasa hidangan yang dimakan.
Lama mereka berada di rumah itu, dan hidangan pun hampir habis, satu di antara mereka memberanikan diri untuk bertanya kepada Abu Nawas. “Hai, Abu Nawas,” ucap orang itu, “kami sudah lama di sini. Namun, kau tak sampaikan apa pun.” Lanjutnya bertanya, “Jadi, apa tujuanmu mengumpulkan kami?”
Belum dijawab, ada orang lain yang menambahkan pertanyaan, “Terus, kenapa makanan yang kau hidangkan ini, rasaya sama semua, padahal warnanya berbeda?”
Lepas menghirup nafas sejenak, Abu Nawas pun angkat bicara. “Saudara-saudaraku, aku mengundang hanya agar kalian menikmati hidangan itu,” tuturnya menerangkan, “yang kalian makan itu, tak ubahnya istri-istri kita.” Saat Abu Nawas berhenti, sebagian orang yang sering menggoda istri Abu Nawas pun mulai memahami maksud diundangnya mereka.
“Memang,” lanjutnya, “bentuk fisiknya beda-beda.” Pungkasnya diiringi kepergian beberapa orang yang merasa tertipu, “Namun, mereka sama wanitanya. ‘Rasa’nya juga sama.”

>kisahikmah.com/yang-dilakukan-abu-nawas-ketika-istrinya-digoda/<
,,, → Yang Dilakukan Abu Nawas Ketika Istrinya Digoda

Inilah 80 Keutamaan Dzikir yang Pasti Anda Dapatkan.

Berdzikirlah kepada Allah Ta’ala pada pagi, siang, sore, malam, dan sepanjang hari. Dengan dzikir, Allah Ta’ala akan mencintai kita. Melalui dzikir, kita akan semakin mengenal Allah Ta’ala. Dengan dzikir, hidup menjadi tenang, kehidupan membahagiakan, insya Allah berakhir di surga sebagai puncak kenikmatan sebelum bertemu dengan Allah Ta’ala.
Menjelaskan Risalah al-Mustarsyidin tulisan Imam al-Harits al-Muhassibi, Syeikh Abdul Fattah Abu Ghuddah mengutip penjelasan Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitab al-Wabil ash-Shayyib min al-Kalim ath-Thayyib tentang 80 keutamaan dzikir kepada Allah Ta’ala.
  1. Mendapatkan ridha Allah Ta’ala
  2. Mengusir setan
  3. Hilangkan gundah
  4. Sebab Kegembiraan
  5. Hati menjadi kuat
  6. Menguatkan fisik
  7. Hati bersinar
  8. Wajah penuh cahaya
  9. Sumber rezeki
  10. Menimbulkan wibawa
  11. Menghasilkan kesan manis
  12. Menjadi sebab cintanya seseorang kepada Allah Ta’ala
  13. Jalan untuk mengenal Allah Ta’ala (makrifat)
  14. Sarana taubat
  15. Mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala
  16. Menghidupkan hati
  17. Diingat oleh Allah Ta’ala
  18. Nutrisi bagi hati
  19. Ruhnya hati
  20. Pembersih karat hati
  21. Penghapus dosa
  22. Meninggikan derajat
  23. Sebab keakraban dengan Allah Ta’ala
  24. Penghilang perasaan asing terhadap Allah Ta’ala
  25. Mengingatkan pada Allah Ta’ala
  26. Penyelamat dari siksa Allah Ta’ala
  27. Sebab ketenangan hati
  28. Sebab naungan kasih sayang
  29. Disambut oleh malaikat dengan gembira
  30. Terhindar dari ucapan yang merugikan
  31. Membahagiakan diri sendiri
  32. Membahagiakan sahabat-sahabat (pelaku dzikir)
  33. Aman dari penyesalan di Hari Kiamat
  34. Dzikir yang diiringi tangisan menjadi sebab naungan Allah Ta’ala di Hari Kiamat
  35. Mendapatkan anugerah dari Allah Ta’ala
  36. Memperoleh berbagai jenis pahala
  37. Merupakan ibadah yang paling mudah
  38. Merupakan ibadah yang paling utama
  39. Merupakan benih surga
  40. Agar tidak dilupakan Allah Ta’ala di Hari Kiamat
  41. Bisa dikerjakan kapan saja
  42. Bisa dilakukan di mana saja
  43. Tiada ibadah yang menyamai dzikir
  44. Cahaya bagi seorang hamba di dunia
  45. Cahaya bagi pelaku dzikir di alam kubur
  46. Cahaya bagi pelaku dzikir di Padang Mahsyar
  47. Perbuatan dan ucapannya bercahaya
  48. Puncak kewalian
  49. Jalan menuju kewalian
  50. Terbebas dari kemiskinan hati
  51. Meluruhkan kerisauan dan kegalauan hati
  52. Membangunkan hati dari tidur panjangnya
  53. Meluaskan wawasan dan kemuliaan
  54. Dekat dengan yang diingat
  55. Allah Ta’ala bersamanya
  56. Manusia paling mulia adalah yang paling banyak berdzikir
  57. Pelunak hati yang keras
  58. Pengundang berbagai jenis nikmat
  59. Pengusir murka Allah Ta’ala
  60. Sebab sanjungan dan pujian dari Allah Ta’ala dan Malaikat-malaikat-Nya
  61. Majelis dzikir merupakan perkumpulan para malaikat dan taman-taman surga
  62. Seluruh amal disyariatkan demi terlaksananya dzikir kepada Allah Ta’ala
  63. Orang paling mulia dari pelaku amal shalih adalah orang shalih yang paling sering berdzikir
  64. Dzikir yang istiqamah bisa menggantikan berbagai jenis ibadah fisik, ibadah materi, dan campuran dari dua jenis ibadah ini (fisik dan materi)
  65. Membantu untuk taat kepada Allah Ta’ala
  66. Memudahkan segala kesukaran
  67. Pelancar berbagai urusan
  68. Memberikan kekuatan pada hati
  69. Menjadi sebab kekuatan bagi tubuh
  70. Ahli dzikir adalah orang yang paling unggul di akhirat
  71. Dzikir merupakan penghalang antara seseorang dengan neraka
  72. Malaikat memintakan ampunan untuk ahli dzikir
  73. Gunung dan seluruh tempat di muka bumi membangga-banggakan orang yang berdzikir kepada Allah Ta’ala; semuanya menjadi saksi di hadapan-Nya.
  74. Penyelamat dari kemunafikan
  75. Menyebut nama dan sifat Allah Ta’ala termasuk dzikir dan pujian kepada-Nya
  76. Dzikir merupakan sarana mensucikan Allah Ta’ala dari seluruh sifat yang tidak pantas bagi-Nya
  77. Menyebarluaskan hukum-hukum-Nya
  78. Dzikir bisa dikerjakan dengan hati dan lisan; inilah dzikir yang paling sempurna
  79. Dzikir menjelaskan perintah-perintah Allah Ta’ala dan larangan-larangan-Nya
  80. Dzikir bisa dikerjakan dengan hati saja atau lisan saja
Di antara yang paling penting, dzikir menjadi sebab kedekatan seorang hamba kepada Allah Ta’ala. Inilah nikmat paling agung yang diburu oleh para penempuh jalan keshalihan. Imam al-Harits al-Muhassibi mengatakan dalam Risalah al-Mustarsyidin, “Dawamkan (biasakan, istiqamahkan) dzikir kepada Allah Ta’ala, niscaya engkau dekat dengan-Nya.”
Kedekatan ini menjadi sebab timbulnya cinta. Cinta seorang hamba kepada Rabbnya, dan cinta Rabb Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya. Inilah timbal balik yang tiada kerugian di dalamnya. Cinta Allah Ta’ala ini pula yang menjadi sebab diturunkannya berbagai jenis kemudahan hidup yang ujungnya adalah bahagia dan sejahtera di akhirat.
Mengutip penjelasan Imam Ibnu Taimiyah; bagi orang-orang beriman, dzikir tak ubahnya air bagi ikan. Sebagaimana ikan yang mustahil hidup tanpa dzikir, seperti itu pula keadaan orang beriman tanpa dzikir.
Wallahu a’lam.


>kisahikmah.com/inilah-80-keutamaan-dzikir-yang-pasti-anda-dapatkan/<
,,, → Inilah 80 Keutamaan Dzikir yang Pasti Anda Dapatkan.

Tidaklah Seseorang Lakukan Ini, Kecuali Bertambah Kemuliaannya.


Selain Rasulullah, tidak ada manusia yang terbebas dari dosa dan kesalahan. Apalagi dalam kehidupan sosial, ketika berinteraksi dengan orang lain, baik keluarga atau masyarakat sekitar. Begitu juga saat berinteraksi dengan guru, murid, rekan kerja, atasan, bawahan, bahkan antara suami dan istri.
Sepandai apa pun menghindari, kesalahan akan tetap terjadi. Ianya seperti menjadi niscaya, sebab kita manusia yang tak mungkin lepas dari salah dan dosa. Sebagai manusia, kita hanya bisa memperkecil kesalahan, bukan menghilangkannya.
Dalam interaksi sehari-hari, berbuat salah menjadi niscaya sebab kita tak bisa memaksakan selera diri agar disukai oleh orang lain. Bahkan, kebaikan yang kita lakukan pun sering disalahartikan. Niat baik tak jarang mendapatkan balasan keburukan. Padahal, nilai kebaikan itu asasi, sama untuk semua orang, karena sesuai fitrah penciptaan manusia.

Jika kita berbuat salah, maka meminta maaf menjadi keharusan. Diberi maaf atau tidak, hal itu menjadi urusan orang yang kita mintai maaf dengan Allah Ta’ala. Jika menjadi pihak yang dimintai maaf, maka kewajiban kita adalah memberi maaf. Kita tak perlu melihat motivasi yang berada di dalam hati, sebab hal itu menjadi urusan  amat rahasia antara seorang hamba dengan Allah Ta’ala. Tiada satu pun orang yang mampu melihat isi hati orang lain.
Meminta dan memberi maaf, dua-duanya sama berat. Ada seninya masing-masing. Lantaran merasa benar, meminta maaf menjadi amat sukar. Padahal, ianya hanya berupa satu atau beberapa buah kata.
Bagi yang dimintai maaf, perasaan sombong menjadi sebab keengganan untuk mengulurkan tangan pertanda menerima permintaan maaf. Akan lebih repot jika dihubungkan dengan gengsi, strata sosial, jabatan, usia, dan lain sebagainya.
Padahal, andai bisa sedikit menundukkan egoisme diri, ada balasan agung yang pasti didapatkan oleh siapa pun yang melakukan amalan ini. Pahalanya agung. Ganjarannya besar. Janjinya langsung dari sebaik-baik manusia, imamnya para Nabi dan Utusan Allah Ta’ala.
مازادالله عبدابعفوالاعزاوماتواضع احدلله الارفعه الله
“Tidaklah seseorang hamba memberi maaf,” ujar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim Rahimahullah, “kecuali Allah Ta’ala tambahkan kemuliaan baginya. Dan tidaklah seseorang bersikap tawadhu’ (rendah hati) karena Allah Ta’ala, kecuali Dia akan meninggikan derajatnya.”
Berat, kawan!Tapi kita pasti bisa. Insya Allah.
Wallahu a’lam.
 
 
>kisahikmah.com/keutamaan-memaafkan/<
,,, → Tidaklah Seseorang Lakukan Ini, Kecuali Bertambah Kemuliaannya.